Cara Menghitung BEP Online Gratis – Hitung Break Even Point Usaha Kapan Balik Modal

Dengan mengetahui cara menghitung BEP memakai Kalkulator BEP Online Gratis membantu kamu menghitung titik impas (Break Even Point) — yaitu jumlah produk yang harus dijual agar seluruh modal dan biaya usaha tertutupi. Cukup masukkan modal awal, biaya tetap, biaya variabel per unit, serta harga jual produk, dan sistem akan menampilkan jumlah unit minimum untuk balik modal. Dengan mengetahui BEP, kamu bisa menentukan strategi harga jual yang lebih akurat, menghitung berapa lama waktu yang dibutuhkan agar modal kembali, dan memastikan setiap langkah usahamu berjalan di jalur yang efisien.

Kalkulator BEP (Break Even Point)

Hitung unit & omzet minimum, pilih periode harian/mingguan/bulanan, plus estimasi waktu balik modal.

Masukkan data untuk menghitung BEP dan waktu balik modal.


Keterangan setiap kolom input:

  • Modal Awal (Rp): Total dana yang kamu keluarkan untuk memulai usaha, seperti biaya peralatan, sewa tempat, lisensi, atau investasi awal lainnya.
  • Biaya Tetap (Rp): Biaya yang harus kamu bayar meskipun tidak ada penjualan, misalnya gaji tetap, sewa bulanan, pajak, atau biaya listrik minimum.
  • Biaya Variabel per Unit (Rp): Biaya yang berubah tergantung jumlah produk yang dijual, seperti bahan baku, kemasan, atau ongkir per produk.
  • Harga Jual per Unit (Rp): Harga jual satu unit produk yang kamu tawarkan ke konsumen.
  • Setelah kamu isi semua data, klik “Hitung” untuk mengetahui titik impas (Break Even Point) — yaitu jumlah unit produk yang harus dijual agar semua biaya tertutupi. Klik “Reset” jika ingin mengulang perhitungan.

Mengetahui titik impas membantu kamu memahami kapan modal awalmu akan kembali dan seberapa besar penjualan yang dibutuhkan agar usaha mulai menghasilkan keuntungan. Banyak pelaku usaha kecil berfokus pada omzet tinggi, tapi tidak sadar bahwa penjualan besar belum tentu untung kalau biaya operasional juga tinggi.

Dengan menghitung BEP, kamu bisa:

  • Mengetahui jumlah minimum penjualan agar tidak rugi.
    → Misalnya, usaha kopi harus menjual 350 gelas per bulan untuk menutup semua biaya.
  • Menentukan strategi harga yang realistis.
    → Kalau harga jual terlalu rendah, BEP makin jauh — artinya butuh lebih banyak penjualan untuk balik modal.
  • Mengukur efisiensi operasional.
    → Semakin kecil selisih antara biaya variabel dan harga jual, semakin cepat kamu mencapai BEP.
  • Merencanakan pertumbuhan usaha.
    → Setelah tahu titik impas, kamu bisa memproyeksikan kapan mulai untung, kapan menambah kapasitas produksi, atau kapan ekspansi.
  • Menghindari keputusan emosional.
    → Dengan data BEP, kamu bisa menilai usaha secara objektif, bukan berdasarkan perasaan.

Menghitung Break Even Point bukan hanya soal tahu kapan balik modal, tapi juga alat navigasi bisnis.
Dari hasil BEP, kamu bisa menentukan:

  • target penjualan yang realistis,
  • batas aman harga jual,
  • dan waktu terbaik untuk ekspansi atau efisiensi biaya.

Fokus: menghitung berapa banyak yang harus kamu jual agar modal kembali.
Rumus utama:

BEP (unit) = (Modal Awal + Biaya Tetap) ÷ (Harga Jual − Biaya Variabel per Unit)

Kapan dipakai:
Saat perencanaan bisnis, supaya tahu titik aman.
Gunanya: bantu bikin target penjualan supaya tidak rugi.

Contoh:
Harga jual Rp20.000, biaya variabel Rp10.000, biaya tetap Rp1.000.000 →
harus jual 100 unit agar impas.

Dengan memahami BEP, kamu memastikan bahwa setiap produk yang terjual membawa kamu lebih dekat ke keuntungan nyata, bukan sekadar menambah beban operasional. Selalu gunakan Kalkulator BEP ini sehingga  kamu memahami kapan modal awalmu akan kembali. Cukup masukkan modal awal, biaya tetap, biaya variable per unit, serta harga jual per unit — dan sistem akan langsung menampilkan hasilnya.