Ada yang bilang nganggur itu enak—tapi kalau kantong bolong, rasanya sesak juga, kan? Daripada bengong sambil rebahan, mending mulai jasa usaha yang bisa dikerjain dari rumah atau kost. Modal kecil, cuan lumayan! Gini lho, jasa usaha itu sebenarnya peluang emas buat siapa aja yang mau cari duit tanpa harus keluar banyak modal. Cukup punya sedikit skill, niat yang kuat, dan koneksi internet—udah bisa mulai jalanin usaha sendiri. Nggak percaya?
Yang paling keren dari dunia jasa usaha? Fleksibilitasnya! Mau kerja jam berapapun? Bisa. Mau nerima order via WhatsApp sambil rebahan? Boleh banget. Nggak perlu sewa ruko atau stok banyak barang—dengan modal utama HP, atau laptop dan semangat. Nah, buat kamu yang masih bingung mau mulai dari mana, tenang… kita udah siapin beberapa ide jasa usaha yang bisa langsung dicoba besok juga. Nggak ribet, nggak harus jadi ahli dengan modal kecil —yang penting mulai dulu aja.
Jasa Usaha Yang Cocok:

Jasa pengetikan dan pengolahan dokumen
Nggak semua orang punya waktu buat ngetik laporan, transkrip, atau dokumen bisnis yang panjang-panjang. Apalagi kalau formatnya ribet — tabel, footnote, daftar isi — bikin pusing sendiri. Nah, jasa pengetikan dan pengolahan dokumen itu lifesaver buat pebisnis, mahasiswa, atau profesional yang kebanyakan kerjaan. Bayangin, data mentah masih acak-acakan — bisa dirapihin, diketik ulang, bahkan dikonversi ke format PDF, Excel, atau Word sesuai kebutuhan. Nggak cuma ngetik doang, tapi juga editing biar dokumen keliatan profesional. Salah ketik? Format berantakan? Itu mah urusan jasa pengolahan dokumen.
Buat yang sering berurusan dengan dokumen legal — kontrak, proposal, laporan keuangan — jasa ini bikin proses lebih cepat. Nggak perlu stuck berjam-jam di depan laptop. Tinggal kasih bahan mentah, sisanya biar kamu yang handle. Plusnya buat mereka? Hemat waktu. Daripada hire staff khusus buat ngetik — yang belum tentu cepet — outsourcing ke jasa pengetikan lebih efisien. Bikin harganya variatif, tergantung kerumitan dan deadline. Yang penting, jaga kepercayaan — jangan sampe data bocor atau kerjaan molor.
Jasa penerjemah bahasa
Dunia bisnis sekarang nggak ada batas. Butuh terjemahan kontrak? Atau bingung baca dokumen teknis bahasa asing? Jasa penerjemah bahasa itu solusi yang bikin semuanya lebih gampang. Nggak semua orang jago bahasa Inggris — apalagi Mandarin, Jepang, atau Arab. Salah terjemah sedikit, bisa berabe. Misal, salah artiin klausa kontrak atau manual produk — konsekuensinya bisa mahal. Makanya, mereka cari penerjemah yang bukan cuma ngerti bahasa, tapi juga paham konteks.
Ada yang masih pakai Google Translate? Ya bisa lah buat kebutuhan casual, tapi kalo buat dokumen resmi hasilnya sering kacau. Bahasa itu nggak cuma kata per kata, tapi juga nada, budaya, dan istilah teknis. Nah, kalau kamu jago bahasa asing, kamu bisa jual jasa penterjemah. Baik itu menterjemahkan dokumen atau sebagai pendamping klien.

Jasa edit foto dan video
Edit foto dan video bukan cuma buat influencer atau YouTuber. UMKM sekarang butuh banget—buat katalog, promosi, reels, ads, apapun. Tapi nggak semua pelaku usaha ngerti cara crop, color grading, potong-potong klip, apalagi kasih transisi yang enak. Di sinilah peran jasa edit nongol. Bukan sekadar estetika, tapi soal jualan. Punya produk bagus tapi fotonya gelap—nggak ada yang tertarik. Video testimoni kepotong tengah kalimat—orang tutup sebelum selesai nonton. Yang dicari bukan editor level film Hollywood, tapi yang ngerti ritme sosial media. Kadang cuma butuh 30 detik video — tapi harus kena di hati. Latar musik, teks animasi, logo masuk di akhir… hal-hal kecil yang bikin konten keliatan niat.
Dan semua bisa dikerjakan dari rumah. Software gratis banyak, tutorial juga numpuk di YouTube. Tapi kecepatan dan rasa—itu yang gak bisa dicari instan. Klien kadang cuma kasih foto blur dan bilang “bikin cakep ya” — sisanya improvisasi. Jasa ini laku kalau ngerti tren. Ngikutin platform. Nggak kaku. Siapa pun bisa mulai, termasuk kamu sebagai seorang penjual jasa.
Jasa input data online
Input data itu kerjaan yang kelihatannya simpel, tapi bikin banyak orang pusing. Capek, repetitif, rawan salah. Makanya perusahaan—dari toko kecil sampai startup gede—banyak yang cari orang buat ngerjain ini. Nggak harus di kantor, nggak perlu meeting. Yang penting rapi, cepat, dan nggak ngawur. Spreadsheet, formulir online, entri database, input invoice, stok barang, data pelanggan, distribusi barang… semuanya butuh tangan manusia buat masukin satu-satu. Bukan pekerjaan glamor, tapi tetap dibayar. Apalagi kalau deadline mepet dan jumlah datanya ratusan — panik pasti.
Kerja kayak gini cocok buat yang teliti, tahan bosan, nggak panik kalau liat kolom-kolom kosong. Bahkan bisa sambil dengerin lagu atau ngopi. Klien biasanya kasih format dan template, tinggal ngikutin aja. Nggak perlu modal gede, yang penting koneksi stabil dan ngerti dasar-dasar Excel atau Google Sheets. Buat yang baru mulai cari cuan dari rumah, jasa input data ini jadi batu loncatan. Kadang projectnya kecil, kadang gede — ada yang bayar per jam, ada yang borongan. Tapi satu hal pasti, pekerjaan ini akan selalu ada. Selama masih ada data, masih ada yang butuh nginput.

Jasa titip belanja online
Jasa titip belanja online—kedengarannya sepele, tapi kalau dilihat lebih dalam, ini soal kepercayaan dan kecepatan. Orang nggak sempat, malas antri, bingung cara order. Tapi tetap pengen barang itu. Sepatu edisi terbatas, snack luar negeri, produk promo yang cuma muncul dua jam di marketplace. Nah, di situlah peluang muncul. Orang mau bayar lebih, asal barang sampai. Cepat, aman, sesuai. Kadang minta bukti transfer, kadang minta foto live barangnya. Kalau bisa ngasih semua itu, repeat order tinggal nunggu waktu. Ada juga yang nitip rutin tiap bulan, seperti langganan—nggak ada kontrak, tapi loyal.
Modalnya? Ya cuma akun belanja, sedikit modal kecil, rekening aktif, dan insting cepat liat barang incaran sebelum sold out. Ditambah skill komunikasi. Salah jawab dikit, bisa gagal closing. Tapi kalau udah ngerti ritmenya—jam promo, seller mana yang cepat, lokasi mana yang ongkirnya murah—tinggal jalan. Banyak yang mulai dari nol, sekarang punya puluhan customer tetap. Nggak selalu butuh toko. Yang dibutuhkan justru: kecepatan respon, ketepatan pesanan, dan gaya komunikasi yang bikin orang percaya. Sisanya urusan logistik. Gampang-gampang susah, tapi jelas bisa jadi sumber cuan harian.
Jasa antar jemput karyawan
Jasa antar jemput karyawan bukan sekadar urusan mobil jemput pagi pulang sore. Ini logistik mikro — yang kalau dijalankan benar, bisa jadi tulang punggung operasional perusahaan. Terlambat 10 menit tiap hari? Jam kerja kebuang. Apalagi kalau lokasinya jauh — pabrik pinggiran kota, kantor distribusi, warehouse. Transportasi publik kadang gak nyampe. Perusahaan butuh solusi. Bukan sekadar sopir dan mobil. Tapi jadwal yang disiplin, rute yang efisien, laporan bulanan. Kadang ada shifting, kadang ada overtime — jam jemput bisa jam 4 Shubuh, kadang tengah malam. Sopir ngantuk? Masalah. Karyawan ngeluh? Lebih parah.
Tapi ini peluang. Banyak yang mulai dari 1 sepeda motor atau 1 mobil pribadi, sekarang punya armada 5—10 unit. Yang penting, bukan cuma kendaraan bermotornya jalan, tapi sistemnya juga. Booking harus jelas, tracking harus bisa, komunikasi 24 jam — atau minimal standby. Perusahaan gak cuma bayar jasa antar jemput, tapi juga kepercayaan. Kalau hari hujan, ban bocor, atau ada perubahan mendadak… siapa yang bisa diandalkan? Kalau bisa jawab itu, repeat order bukan hal sulit. Kontrak bisa tahunan. Lumayan. Stabil. Dan jarang pesaing yang niat banget garap segmen ini. Padahal jelas, pasarnya besar.

Jasa cleaning service rumahan
Jasa usaha cleaning service rumahan — kelihatannya simpel, padahal nggak sesederhana sapu dan pel. Ini bicara soal kepercayaan. Orang buka pintu rumah buat orang asing? Harus yakin. Apalagi kalau minta bersih-bersih kamar tidur, dapur, sampai kamar mandi. Banyak keluarga sibuk. Suami istri kerja. Anak sekolah. Weekend pun kadang dipakai buat kerja tambahan. Waktu habis — rumah jadi korban. Debu numpuk, piring menumpuk, lantai lengket. Tapi mereka mau rumah rapi, wangi, bersih… tanpa capek.
Di sinilah peran jasa usaha ini. Bukan sekadar bantu bersih-bersih, tapi juga bikin hidup lebih waras. Kalau jam kerja fleksibel, sistem booking gampang, respon cepat — repeat client bisa jalan sendiri. Modal? Gak berat. Alat standar, kemasan rapi, SOP kerja jelas. Tapi yang paling penting: attitude. Orang males-malesan, datang telat, kerja asal-asalan — cepat banget di-blacklist. Dan ingat, bukan cuma rumah. Kos-kosan, apartemen, kontrakan, bahkan kantor rumahan… banyak juga butuh. Apalagi kalau sudah masuk segmen middle class ke atas. Yang penting, layanan harus konsisten — dan bersih itu harus kelihatan, bukan cuma dirasa. 73% keluarga urban di Indonesia lebih memilih menyewa jasa kebersihan daripada membersihkan rumah sendiri karena keterbatasan waktu (Studi dari Nielsen, 2022).
Jasa dekorasi sederhana
Dekorasi itu bukan soal mahal atau mewah — tapi soal rasa. Orang pesta ulang tahun anak, lamaran di rumah, arisan, syukuran sederhana… semua pengen suasana beda. Yang bikin tamu senyum, foto bagus, memori nempel. Nggak semua orang bisa ngatur balon, bunga, meja, taplak… biar cocok dan enak dilihat. Nah, jasa dekorasi sederhana justru main di segmen itu. Yang penting niat klien tersampaikan, bukan ngabisin anggaran. Balon pastel, backdrop kain, bunga sintetis — murah tapi asal paduannya pas, bisa terlihat classy. Banyak orang nyari jasa kayak gini. Apalagi di kota kecil atau pinggiran, yang penting rapih, sopan, dan estetik dikit.
Kadang cuma butuh 2 jam buat setting. Tapi efeknya bisa jadi viral satu RT. Apalagi kalau ditambah ide tema — rustic, pastel, korean vibe, atau cukup tulisan “Happy 50th!” yang gantung manis di dinding ruang tamu. Jangan remehkan jasa ini. Cuma karena sederhana, bukan berarti kecil untungnya. Yang penting — service oke, komunikasi gampang, hasil sesuai ekspektasi. Repeat order bisa jalan pelan-pelan, dari mulut ke mulut. Apalagi kalau tiap hasil diposting klien ke Instagram. Udah promosi gratis itu namanya.
Jasa penyewaan alat rumah tangga
Butuh vacuum cleaner — tapi nggak mau beli. Kompor gas dobel buat acara 3 hari, terus bingung simpen di mana. Blender, oven, bahkan rice cooker jumbo… kadang cuma dipakai pas ada hajatan. Di situlah jasa penyewaan alat rumah tangga masuk. Simple. Gak semua orang mau numpuk barang. Pasar ini jalan pelan tapi pasti. Apalagi di lingkungan padat, kost-kostan, atau komplek yang sering ada kegiatan. Seringnya dari mulut ke mulut, terus meledak pas musim rame — lebaran, natalan, nikahan, syukuran pindah rumah. Modal awal memang butuh alat yang layak, bersih, fungsional atau mungkin peralatan rumah tangga kamu yang masih di dalam bungkus. Tapi baliknya? Kalau pintar ngerawat dan ngelola waktu — balik modal cepat.
Sisi menariknya, ini bukan cuma bisnis alat. Ini bisnis solusi. Bantu orang gak perlu beli, gak perlu repot. Bahkan bisa dikombinasi dengan layanan lain — antar jemput alat, install singkat, garansi pemakaian. Dan satu hal… makin ke sini, gaya hidup makin minimalis. Orang males beli barang besar cuma untuk dipakai sekali-sekali. Jadi bukan cuma potensi — ini tren. Yang lihat peluang dari sekarang, bisa jadi pemain utama. Apalagi kalau sudah masuk ke digital — katalog online, WA order, Instagram showcase… tinggal nunggu konsumen datang sendiri.
Jasa bikin konten media sosial
Bikin konten itu capek. Beneran. Posting tiap hari, mikir caption, desain feed — belum lagi ngejar tren audio, algoritma, hashtag. Banyak bisnis kecil nyerah di situ. Mereka jualan bagus, tapi sosmednya… mati gaya. Akhirnya? Lari ke jasa usaha bikin konten. Bukan cuma soal estetika. Ini urusan komunikasi. Kalau satu postingan bisa bikin orang berhenti scroll — itu senjata. Apalagi kalau bisa ngajak interaksi, dapet DM, bahkan closing langsung. Dan gak semua orang bisa bikin itu.
Yang jalanin jasa ini, biasanya ngerti gaya visual. Paham target market. Tau kapan push hard sell, kapan lempar meme receh. Tools gratisan udah banyak, tapi yang ngerti cara maininnya sedikit. Bahkan kadang cuma modal Canva, CapCut, sama HP, udah bisa produksi konten buat 5 klien. Jasa kayak gini fleksibel. Bisa kerja dari mana aja, kirim konsep lewat WA, revisi lewat Google Drive. Cocok buat freelance atau tim kecil yang gesit. Dan satu hal, social media bukan tren sesaat. Selama bisnis masih perlu dilihat orang, selama orang masih pegang HP, konten gak akan mati. Yang bisa ngisi ruang itu… bisa jadi ujung tombak pemasaran.
Jasa potong rumput dan perawatan taman
Taman bisa jadi aset visual — atau jadi semak horor di depan rumah, tergantung siapa yang ngurus. Banyak yang punya halaman, rumput hijau, beberapa pot, pohon, tapi nggak sempat. Sibuk kerja, panas, males keluar. Jadinya semak belukar. Nah, di situ jasa potong rumput dan perawatan taman ambil peran. Kerjanya kelihatan sepele — cuma nyapuin daun, motong rumput, ngerapiin tanaman. Tapi hasilnya? Berasa banget. Dari kesan pertama tamu datang… sampai kenyamanan tinggal di rumah sendiri.
Yang menarik, ini jasa usaha yang repeatable. Kalau cocok, bisa langganan mingguan atau bulanan. Nggak perlu alat berat, cukup mesin potong, gunting, pupuk dikit. Kerja cepat, bayaran langsung. Cocok buat pekerja lepas atau tim kecil. Dan yang punya rumah gede tapi nggak mau kotorin tangan — banyak. Apalagi komplek, kantor, sekolah, tempat ibadah. Semua butuh orang buat rawat area hijaunya. Bukan soal gaya-gayaan. Ini soal kebersihan, kenyamanan, dan kadang gengsi tetangga juga ikut main. Taman rapi itu branding juga. Diam-diam tapi ngaruh. Yang bisa bantu jaga itu… pasti dicari.

Jasa cuci boneka dan mainan anak
Boneka itu teman tidur, kadang dibawa ke mana-mana — jatuh, ditendang… tapi nggak pernah dicuci. Mainan plastik pun nasibnya sama, diseret ke halaman, dilempar ke sofa, udah mirip korban perang. Dan lucunya, orang tua sering lupa — atau malas — bersihin. Padahal kuman bisa menempel, jamur bisa tumbuh. Apalagi yang berbahan kain. Yang sekali dicuci asal-asalan, langsung jadi kisut, kempes, bahkan rusak. Sayang kan, boneka mahal-mahal malah jadi nggak layak peluk.
Di situlah jasa usaha cuci boneka dan mainan anak mulai masuk pasar. Nggak sekadar bersih, tapi tahu caranya — pakai teknik khusus, pengeringan aman, parfum yang nggak nyengat, anti alergi. Kadang dikasih plastik pelindung juga. Detail kecil, tapi bikin orang tua tenang. Targetnya jelas — keluarga muda, punya anak kecil, hidup di kota besar, sibuk… tapi peduli. Mereka rela bayar lebih asal boneka anaknya nggak rusak. Kadang titip banyak sekaligus. Boneka segede guling, action figure berdebu, sampai kitchen set mainan — semua masuk laundry. Bisnis ini nggak glamor, tapi konsisten. Nggak musiman, nggak rewel. Yang penting hasilnya wangi, empuk lagi, dan si kecil senang. Itu aja.
Jasa setrika kilat pakaian
Pakaian numpuk, kerjaan padat, dan tiba-tiba… besok ada meeting. Jas belum disetrika. Kemeja kusut. Celana masih dilipet di pojok lemari — udah, panik. Setrika itu kerja sabar. Tapi bukan semua orang punya waktu. Apalagi kalau jam udah mepet, listrik baru nyala, dan setrika lama ngebul. Di sinilah jasa setrika kilat main peran. Bukan sekadar setrika rapi… tapi cepet. Super kilat. Titip pagi, sore udah gantung mulus di plastik.
Dan bukan cuma orang kantoran. Anak kuliah, ibu rumah tangga, bahkan pemilik kos — semua butuh. Kadang bukan karena malas, tapi karena memang nggak sempat. Apalagi sekarang tren kerja hybrid. Baju formal tetap dibutuhkan. Tapi waktu? makin sedikit. Beberapa penyedia malah kasih layanan antar-jemput, plus sistem kiloan atau by item. Tinggal WA — mereka jemput, setrika, kirim balik. Gampang. Di kota besar, ini bukan lagi kemewahan… tapi kebutuhan.
Modalnya? setrika-an, sedikit skill tangan, dan waktu fleksibel. Tempat kecil pun cukup. Yang penting hasil akhir mulus, nggak bau gosong, dan — jangan salah — hanger plastik pun pengaruh… kalau pakai yang murahan, bisa bikin kecewa. Dan ya, pelanggan cepat puas, cepat balik.
Jasa les bahasa asing dan daerah
Orang tua makin sadar — anak bukan cuma butuh nilai bagus, tapi bekal komunikasi. Bahasa asing jadi primadona. Inggris udah mainstream, Mandarin naik daun, Korea? makin ramai gara-gara drama dan K-pop. Tapi jangan lupakan bahasa daerah, justru makin langka, makin dicari. Yang bisa ajar — langka juga. Bukan sekadar ngajarin grammar. Orang cari tutor yang sabar, bisa bawa suasana santai, ngerti kebutuhan. Anak kecil beda pendekatannya, remaja beda lagi. Apalagi dewasa yang cuma sempat belajar malam — otak udah lelah, jadi tutor harus fleksibel.
Yang bisa ngajar daring, punya keunggulan. Satu tutor bisa jangkau lima kota, tinggal atur jadwal. Bahkan, ada yang pakai media unik — dari game, lagu, sampai video TikTok. Biar nggak bosen. Gaji per jam bisa lumayan kalau sudah punya reputasi. Tapi awalnya, ya pelan-pelan — ambil murid dari teman, promosi di grup ibu-ibu, atau buka kelas gratis dulu biar dikenal. Dan… jangan kaget, les bahasa daerah justru punya ceruk pasar sendiri. Ada anak muda yang mau ngerti bahasa neneknya. Ada yang mau nikah beda suku. Ada juga yang mau kerja di daerah tertentu — semua butuh guru. Peringkat kemampuan bahasa Inggris Indonesia ada di posisi ke-80 dari 111 negara, menunjukkan kebutuhan besar untuk pembelajaran efektif (Riset EF EPI, 2023).
Jual snack box mini (kebab, roti, kue)
Snack box — kecil bentuknya, tapi urusan cuan bisa panjang. Modal nggak perlu ratusan ribu per box, tapi kalau orderan masuk 30 kotak sehari… coba hitung sendiri. Apalagi kalau isinya bukan cuma roti murahan — kasih kebab kecil, kue coklat leleh, roti isi keju meleleh. Orang nggak cuma kenyang, tapi puas. Targetnya jelas. Kantoran — acara arisan — ulang tahun anak tetangga — syukuran rumah. Bahkan guru sekolah minta snack buat rapat mendadak pun bisa jadi langganan. Yang penting, box-nya rapi — bersih — dan ada variasi rasa, nggak itu-itu aja. Kadang-kadang bonus satu kotak buat admin kantor, efeknya? promosi gratis.
Jangan remehkan label. Branding nama, logo stiker di kotaknya, plastik wrap yang bersih. Sederhana, tapi itu yang bikin pembeli balik lagi. Bahkan kalau rasanya cuma “lumayan”, asal tampilannya proper — tetap laku. Yang paling penting… cepat tanggap. Chat WA harus dibalas, perubahan isi box jangan bikin ribet. Konsumen sekarang maunya simple, instan — tapi tetap enak. Dan ya, kalau pagi-pagi udah bisa antar sebelum jam 9? Mereka bakal senang setengah mati. Kecil-kecil begini… bisa bikin tabungan tebal.

Jual sambal berbagai variasi rasa
Sambal — satu sendok bisa bikin orang balik lagi. Nggak peduli lauknya apa, kalau sambalnya nendang… habis sudah. Dan jual sambal itu bukan soal rasa pedas doang. Variasi rasa — itu yang bikin orang penasaran. Sambal bawang — sudah biasa. Sambal ijo, sambal terasi, sambal matah, sambal cumi asin… ini yang bikin lidah cari sensasi. Tinggal di rumah tapi orderan bisa nyampe ke luar kota. Botol kecil, kemasan aman — jalan. Kalau pinter, bisa main bundling: beli 3 varian dapet bonus keripik. Nggak harus punya dapur gede, cukup tahu cara nyambungin rasa ke selera pasar. Jangan terlalu mahal — jangan juga asal pedas. Ada seni-nya. Ada timing goreng bawangnya. Ada trik nyimpen biar nggak cepat basi.
Bikin orang nagih, bukan cuma beli sekali. Simpan nomornya. Follow Instagramnya. Kalau perlu, kasih video pas buka botol, biar ada efek ASMR. Anak muda doyan beginian. Yang penting: rasa konsisten — stok aman — respons cepat. Dan satu hal: jangan kira cuma ibu-ibu yang doyan. Anak kost, pekerja kantoran, bahkan tukang bangunan — semua bisa jadi pelanggan. Yang penting sambalnya enak. Sisanya? Mulut mereka yang promosiin. Usaha sambal kemasan termasuk 5 bisnis kuliner dengan pertumbuhan tercepat (30% per tahun), terutama varian pedas manis dan rendah gula (Data Kemenkop UKM, 2023).
Jual salad buah dalam cup
Salad buah — kelihatannya simpel, padahal bisa jadi ladang cuan. Segar, manis, creamy… cocok buat anak-anak, remaja, emak-emak, bahkan bapak-bapak yang lagi diet tapi tetep pengin ngemil. Kuncinya? Cup kecil, isi padat, tampilan rapi. Bikin orang ngiler bahkan sebelum nyicip. Modal? Nggak besar. Mangga potong, anggur, apel, jelly, yoghurt, mayo – semua bisa beli kiloan. Tapi kalau tahu cara mixing yang pas… cup segede genggaman tangan bisa laku Rp10-15 ribu. Dan orang jarang beli cuma satu. Biasanya dua, tiga, atau sekalian satu tray buat arisan.
Yang bikin laku keras itu bukan cuma rasanya. Tapi juga cara jualannya. Upload tiap hari. Pakai lighting bagus. Nunjukin tekstur dan saus meleleh pelan… bikin netizen nggak tahan — langsung DM. Jangan lupa: stok es batu. Karena begitu cair atau nggak dingin, hilang sudah sensasinya. Buat yang bisa antar ke kantor, ke sekolah, ke kosan – itu poin plus. Apalagi kalau ada custom cup, ucapan kecil, atau promo bundling. Tambah nilai. Salad buah bukan cuma soal buah. Ini soal momen. Dan orang rela bayar mahal buat satu momen kecil yang segar dan manis di tengah hari sibuk mereka.
Jual masker wajah alami
Masker wajah alami — bukan tren baru, tapi selalu punya pasar. Dari remaja jerawatan sampai ibu-ibu yang mulai risih lihat garis halus di cermin. Semua cari yang “alami”, yang katanya aman, nggak bikin kulit iritasi. Dan ya… banyak yang percaya bahan dapur bisa jadi skincare. Padahal di balik label alami, ada kerja ekstra. Campuran harus pas, tekstur harus halus, dan — ini yang penting — wanginya enak. Karena kalau wajah dikasih masker bau jamu basi, siapa juga yang mau pakai?
Yang laku itu bukan cuma isinya, tapi juga rasa percaya. Orang beli karena pengen wajahnya lebih cerah, lebih bersih, lebih glowing — dan mereka cari yang simpel, praktis, tinggal oles. Bukan yang harus direbus dulu. Botol kecil, label simple tapi cantik, klaim jujur — itu jualannya. Tambah testimoni real, foto before-after yang meyakinkan. Jangan tipu-tipu, karena kulit orang beda-beda, dan mereka bisa lebih galak dari customer fashion. Oh ya, satu lagi — jualan masker itu bukan jualan barang. Itu jualan harapan. Harapan kalau setelah 15 menit pakai, hidupnya bakal lebih baik walau cuma dari pantulan kaca kamar mandi. Dan kadang, itu cukup buat orang rela beli lagi.
Jual scrub badan homemade
Scrub badan homemade, kelihatannya sepele — cuma campuran garam, gula, minyak, atau kopi. Tapi kalau tahu cara kemasnya, bisa jadi komoditas kecil yang mengalirkan rupiah pelan tapi pasti. Pasarnya bukan cuma perempuan. Cowok pun sekarang mulai sadar pentingnya perawatan, apalagi yang kerja lapangan, kena debu tiap hari, atau sekadar pengen kulitnya nggak kasar kaya amplas. Yang laku bukan cuma produk, tapi sensasinya — tekstur kasar lembut di kulit, aroma calming lavender atau citrus segar, dan perasaan ‘bersih’ setelah dibilas. Itu yang dijual. Bukan sekadar fungsi. Sentuhan branding juga penting, tapi jangan over. Justru yang terlihat natural, kemasan kaca kecil, tulisan tangan… itu yang bikin orang percaya ini buatan rumahan — bukan hasil pabrik.
Produksi kecil bisa tetap untung kalau main di loyalitas. Bikin repeat order. Yang beli sekali harus merasa: “kok enak ya?”, dan minggu depan nanya, “masih ada stok?”. Yang penting bukan skala, tapi konsistensi. Nggak usah langsung jual ribuan. Tapi yang 10 pertama itu puas dan cerita ke temennya — itu baru bisnis jalan. Scrub yang enak dipakai, harga masuk akal, dan bikin orang pengen mandi lebih lama… cukup.
Jual minuman herbal (kunyit asam, jahe, dan lain-lain)
Minuman herbal—kunyit asam, jahe merah, temulawak—bukan barang baru, tapi terus hidup, terus dicari. Orang makin sadar. Bukan cuma soal rasa, tapi karena badan nggak selamanya bisa disuapi kopi dan gula tiap pagi. Ada waktu di mana tubuh pengen sesuatu yang lebih tenang… lebih bersih. Nah, di situ mainnya minuman herbal. Produksi kecil, bisa dari dapur rumah. Tapi kemasan harus niat. Botol bening, label sederhana, tone earthy. Jangan norak. Nggak perlu klaim penyembuh segala penyakit—cukup bilang “enak, hangat, bikin lega”. Kalau mau nambah sentuhan modern, bisa mainin varian. Campur lemon, madu, atau sereh—asal tetap aman, tetap alami.
Yang penting bukan volume, tapi narasi. Cerita di balik botol itu. Siapa pembuatnya, kenapa ini beda dari yang lain. Orang sekarang beli bukan cuma produk—mereka beli cerita. Dan kalau bisa masuk ke komunitas pecinta gaya hidup sehat, apalagi yang lagi tobat dari soft drink—peluangnya gede. Margin? Masih oke, apalagi kalau dikirim harian ke kantor-kantor atau ditaruh di kulkas coworking space. Asal jangan manis doang—harus ada after taste yang bikin orang pengen satu botol lagi. Hangat di tenggorokan, ringan di dompet.

Jual aksesoris cewek handmade
Benda kecil, tapi bisa bikin kepala noleh — itu aksesoris cewek, apalagi yang handmade. Ada rasa… personal. Bukan hasil pabrik. Nggak seragam. Setiap piece bisa beda, punya cerita sendiri. Mulai dari gelang rajut warna-warni, anting manik-manik, sampai kalung dari batu alam — semua bisa jadi produk, asal tahu siapa targetnya. Bukan cuma soal bikin. Soal branding juga. Cewek beli karena suka, iya.
Tapi lebih dari itu — karena pengin beda, pengin nunjukin gaya. Kalau dikerjain asal, ya lewat. Tapi kalau detailnya niat, kemasannya bener, caption jualannya punya suara… hasilnya lain. Modalnya kecil, bahan bisa cari lokal. Tapi kemasannya mesti cakep. Simple, bersih. Bisa masuk ke tas tanpa rusak. Nggak lebay tapi nggak polos juga. Foto juga nggak boleh asal jepret — lighting penting, latar penting. Bukan buat pamer, tapi buat bikin orang yakin.
Jual paket sayuran siap masak
Waktu makin mahal. Masak jadi kegiatan yang dipotong duluan. Tapi orang tetap butuh makan, tetap pengin sehat. Di sinilah paket sayur siap masak ambil peran. Sayur udah dicuci, dipotong, kadang bumbu udah di-include. Nggak perlu mikir menu panjang-panjang. Tinggal buka kemasan — masak — selesai. Pelanggan biasanya ibu rumah tangga yang sibuk, pekerja kantoran, anak kos, bahkan pasangan baru nikah yang masih bingung bagi tugas. Yang penting cepat, bersih, dan nggak ribet. Harganya? Selama wajar dan porsinya pas, mereka repeat order. Karena yang dijual bukan cuma sayur, tapi kenyamanan.
Tantangannya ada di stok. Sayur gampang layu. Harus tahu mana yang bisa tahan 2 hari, mana yang harus dikirim hari itu juga. Kemasan harus aman, nggak bikin sayur basah kuyup. Branding juga penting — label, warna, foto. Harus kelihatan segar bahkan lewat kamera HP. Bisa kerja sama dengan petani lokal, biar harga masuk dan pasokan aman. Atau buat menu mingguan. Misal hari Senin buat sop, Selasa capcay, Rabu tumis-tumisan. Bikin orang nggak bingung mau makan apa. Sederhana, tapi bisa jadi game changer buat gaya hidup urban.
Jual bibit tanaman dan sayur
Bibit itu kecil, murah, tapi penuh harapan. Tanam satu, tunggu — bisa panen. Bisa dijual. Bisa dimakan sendiri. Orang-orang mulai sadar. Tanaman bukan cuma hiasan. Sekarang jadi bagian dari gaya hidup. Apalagi sayuran… cabai, tomat, kangkung — semua bisa dari pot depan rumah. Pasar bibit ini menarik. Modal kecil, margin lumayan, dan repeat order kalau kualitas oke. Petani rumahan makin banyak. Yang penting: bibitnya hidup, tumbuh bagus. Jangan tipu-tipu — karena kalau sekali gagal, pembeli kapok. Mau kecil, mau hobi — tetap serius. Packing harus rapi. Ada label, tanggal panen, petunjuk tanam — atau minimal nomor WA yang bisa ditanya.

Jual sarung bantal motif unik
Motif unik itu jualan emosi. Bukan harga. Orang beli karena suka. Karena lucu. Karena beda. Kadang karena nostalgia. Pola retro, gambar hewan, quotes nyeleneh, bahkan ilustrasi absurd pun laku — asal dikemas benar. Visual penting, tapi cerita di balik motif juga bisa bantu jualan. “Sarung ini terinspirasi dari…” dan seterusnya, biar pelanggan ngerasa punya koneksi. Modalnya? Mesin jahit rumahan cukup. Kain bisa dari sisa tekstil, bahkan preloved asal bersih. Yang penting, detail dijaga. Resleting kuat, jahitan rapi, nggak gampang luntur. Pasar? Banyak. Mulai dari cafe lucu yang butuh dekorasi, anak kos yang bosan, sampai emak-emak yang lagi renovasi rumah.
Kalau pintar main angle, jualannya bisa masuk niche dekorasi sustainable. Atau home living aesthetic. Atau hadiah personal. Dan biasanya… pelanggan puas, bakal balik lagi — nambah motif baru. Sarung bantal bukan sekadar produk. Bisa jadi identitas ruangan. Bisa jadi cerita.
Jual kantong belanja motif unik
Belanja sekarang bukan cuma soal kebutuhan — tapi juga gaya. Kantong belanja bukan sekadar wadah barang. Bisa jadi statement. Bisa jadi identitas. Apalagi kalau motifnya nyeleneh, lucu, beda dari yang lain. Bukan polos-polos aja, tapi yang bikin orang nengok pas di kasir. Bahkan kadang… dijadiin alasan buat beli lebih banyak. Motif unik itu nggak harus ribet. Bisa dari ilustrasi iseng, pattern etnik, gambar makanan, sampai kalimat sarkas. Yang penting relevan, catchy, dan sedikit out of the box. Pasarnya? Anak muda, emak-emak, sampai eksekutif yang ogah pakai plastik — semuanya nyari yang beda. Apalagi kalau bisa dilipat kecil, masuk saku, dibawa kemana-mana. Fungsional, tapi tetap gaya.
Produksi? Banyak pabrik kecil bisa bantu jahit dengan sistem borongan. Bahan ramah lingkungan makin dicari. Bahkan kalau jahit sendiri, nilai handmade-nya makin naik. Branding penting — satu kantong bisa cerita, bisa viral, bisa diborong. Harga? Fleksibel. Untungnya? Lumayan.
Sebenarnya masih banyak lagi ide jasa usaha yang bisa menjadi inspirasi. Jadi buat kamu yang suka usaha mandiri, beberapa ide di atas dapat kamu lakukan dari rumah atau kost buat menambah uang saku. Selamat mencoba!