Cara Menentukan Harga Jual Kopi di Cafe Kecil Biar Tetap Untung

Cara Menentukan Harga Jual Kopi di Cafe Kecil Biar Tetap Untung

Membuka cafe kecil memang kelihatannya sederhana, tapi menentukan harga jual kopi di cafe kadang lebih rumit dari sekadar “ambil untung dua kali lipat dari modal”. Faktanya, banyak pemilik cafe kecil justru rugi pelan-pelan karena tidak menghitung Harga Pokok Produksi (HPP) dengan benar.

Coba bayangkan kamu jual es kopi susu seharga Rp18.000. Kalau bahan bakunya (kopi, susu, gula, es, gelas, tutup, listrik, dan gaji barista) total Rp12.000, artinya margin kamu cuma Rp6.000 per cup. Tapi apakah itu benar-benar laba bersih?

Belum tentu. Karena masih ada biaya lain seperti:

  • sewa tempat,
  • listrik dan air,
  • wifi dan bahan pembersih,
  • bahkan cup tester untuk karyawan.

Itulah kenapa HPP wajib dihitung dengan teliti. HPP menentukan harga jual minimum agar kamu tidak jual rugi.

Jadi Kenapa Menghitung HPP Itu Penting Untuk Menentukan Harga Jual Kopi di Cafe?

Mari kita perjelas lagi dengan rumus berikut:

HPP = (Total Biaya Produksi + Biaya Tidak Langsung) / Jumlah Produk

Contoh:

  • Biaya bahan baku (kopi, susu, gula, es, cup): Rp1.200.000
  • Biaya sewa + listrik (dialokasikan 500 cup): Rp300.000
  • Total biaya = Rp1.500.000
  • Jumlah produk = 500 cup

Dengan rumus di atas, artinya HPP per cup = Rp1.500.000 ÷ 500 = Rp3.000 per cup
Kalau kamu ingin margin 100%, jual di harga Rp6.000. Kalau ingin margin 200%, bisa di Rp9.000, dan seterusnya.
Supaya lebih mudah, kamu bisa pakai alat bantu Kalkulator HPP Online Gratis ini. Masukkan data biaya bahan baku dan jumlah produk, nanti sistem akan hitung otomatis berapa HPP dan saran harga jual idealnya.

Tips Menentukan Harga Kopi di Cafe yang Aman

  1. Gunakan bahan baku yang stabil harganya.
    Misal kopi robusta lokal dibanding arabika impor.
    Perubahan harga kecil, margin tetap aman.

  2. Perhatikan kompetitor sekitar.
    Jangan jual terlalu murah — pelanggan akan anggap “kopinya encer”.
    Tapi jangan terlalu mahal juga, nanti dibilang overprice.

  3. Tambahkan nilai, bukan potongan harga.
    Misalnya cup reusable, reward points, atau gratis topping.
    Nilai tambah ini bikin pelanggan loyal tanpa menurunkan harga.

  4. Hitung lagi setiap bulan.
    Harga susu, es batu, atau listrik bisa berubah.
    Revisi harga tiap 1–2 bulan biar margin kamu stabil.

Lainnya:  Mau Membuka Lowongan Pekerjaan? Ketahui 15 Hal Penting Ini

Hubungan Antara HPP dan Keuntungan Bersih

Banyak pemilik cafe berpikir “untung besar = harga mahal”. Padahal, untung besar = harga pas + volume penjualan tinggi + efisiensi biaya. Kalau kamu tahu HPP secara presisi, kamu bisa:

  • tahu batas bawah harga jual,
  • tahu kapan margin aman,
  • dan tahu kapan harus promo tanpa rugi.

Nah, menentukan harga kopi di cafe bukan soal feeling atau ikut harga tetangga. Dengan menghitung HPP secara akurat, kamu tahu berapa harga jual minimum agar tetap untung dan kompetitif. Supaya kamu semakin mengerti, kamu bisa juga baca artikel Cara Bikin Cafe Kecil dengan Modal Terjangkau dan Hitung Balik Modalnya Secara Otomatis